Selasa, 14 Februari 2017

Haiii Semuaa
Aku kangen nulis di blog selama ini aku sedikit disibukkan menulis di Wattpad.
Aku lagi sakit ini sekarang.
Kecapekan mungkin ya?
Padahal semester ini aku berniat untuk presensi full no absen eh ternyata aku memang harus absen.
Flu ku parah banget ditambah radang membuat kepalaku pusing, badanku panas dingin apalagi suhu di kota ini Fiuhh membuatku... entahlah aku akan bersyukur sekali bisa lebih cepat sembuh.
Karena sakit seperti ini membuataku tidak bisa berkonsentrasi dengan pekerjaanku.
Membuatku menjadi pemalas.
Apa lagi yang harus ku bagi dengan kalian?
Akh iya, kalian ingat Ceritaku tentang Pacaran yang Halal, Sekarang sudah sampai 1k readers yey terima kasih atas dukungan kalian semua.
Aku juga belum berterimakasih kepada readersku di Wattpad akhh na sipo ulgooo
Aku pingin nangis...

Minggu, 06 November 2016

Wattpad Baru "Pacaran yang Halal"

Hai readers,
aku sudah lama tidak menulis cerita di blog ini. Mungki aku terlalu sibuk dengan kegiatan kuliahku yang sungguh menyita banyak waktuku. Sejujurnya dalam perkuliahan ku aku juga dituntut untuk menulis tetapi yang ku tulis berupa makalah-makalah yang WOW banget. salah satu titik koma saja aku sudah disuruh mengulang ya seperti itulah.

Oh ya untuk sekarang ini mungkin aku lebih disibukkan menulis di wattpad karena baru kemarin aku membuat sebuah cerita baru yang islami judulnya "Pacaran yang Halal"

Aku menulis cerita ini karena aku prihatin dengan perkembangan anak-anak sekarang yang telah mengenal kata pacaran sebelum waktunya dan berpacaran yang tidak pada saatnya. Pada jaman sekarang ini anak SD saja sudah punya pacar sering menghubungi pacarnya melalui BBM Line Whatssup belum lagi di Instagram mereka terpampang foto-foto seperti orang yang sudah menikah. Astaghfirullah. Aku yang segedhe ini aja belum pernah pacaran. Eits bukan berarti aku jomblo nggak laku, ini tuh prinsip hidup. Aku mau pacarannya kalo udah nikah aja. Sama seperti prinsipnya Oriza tokoh di cerita yang aku buat. Hehehehe


Minggu, 05 Juni 2016

Ketemu Bukan Untuk Dibaca

Minggu, 5 Juni 2016
Aku pergi ke toko buku. entah mengapa setiap aku diajak di toko buku aku selalu langsung mengiyakan seperti semacam penyakit tersendiri untukku. Aku selalu senang berada di sekitar buku. berada diantara buku-buku itu seperti aku mengenali diriku dan seakan inilah duniaku. disaat seperti itu aku benar-benar tidak lagi peduli terhadap hal lainnya. Aku bisa menghabiskan dua jam waktukku untuk berdiri dan mencari atau sekedar membaca buku disana. hal itu tidak akan aku lakukan ketika aku harus menunggu atau mengikuti upacara.hal itu akan menjadi melelahkan. hahaha.
Sejujurnya saat di toko buku itu aku bingung mau beli buku apa, entah moodku sedang tidak senang untuk membaca beberapa buku teenlite ataupun metrotop. mungkin karena selama aku kuliah, aku membacanya di waktu sengang. Jangan suruh aku ke bagian yang sektor serius seperti buku kuliah atau mata pelajaran atau hal-hal lainnya. aku lebih senang buku-buku yang menghibur. hahaha mayoritas memang seperti itu bukan. novel sudah malas, komik bagaimana? komik tidak ada yang baru untukku. Yang baru adanya serial cantik, bisa-bisa aku baper nantinya seperti membaca webtoon hahaha. hmmmm buku apa ya? yang enak untuk di baca di saat seperti ini. Novel jangan, sudah bosan. Komik, aku suka komik conan dan aku sudah membeli semua serinya. komik serial cantik, janganlah kan mau puasa. Aku bingung. akhirnya aku berjalan tak tentu arah. aku berjalan dari bagian alat tulia dan peralatan ATK lainnya lalu ke bagian psikologi dan bahasa yang hanya kulewati saja tanpa kupandang isinya, miannnnn, lalu aku kembali ke daerah novel dan komik, membaca judul-judul nya yang berderet dan hanya membacanya mengitari sekitanya dan kembali berjalan keluar hendak ke bagian alat tulis lagi tapi tiba-tiba aku teringat sesuatu. clinggg.
Aku mempunyai seorang teman kuliah. Sebut saja dia R. Nah, waktu aku main ke kosnya, di kosnya ada buku-buku tentang inspirasi dan salah satu bukunya berisi kumpulan-kumpulan kisah inspirasi. aku tertarik sekali dengan buku itu. Sayang, aku sampai sekarang belum bisa meminjamnya karena yang antri banyak banget. Nah, kenapa aku nggak nyari buku itu aja.
Akhirnya aku ke bagian kisah-kisah inspiratif. aku men-search judul buku itu di komputer yang biasanya ada di toko buku itulho. lho kok gag ada. apa judulnya salah. aku lupaan sihhh. aduhhhh. bikin bete deh. akhirnya aku menyerah dengan komputer itu dan mulai berkeliling di sekitar situ. Kok ceritaku ini seperti aku hantu yang diberi alamat palsu. kemana-kemana aku harus mencari... akh sudahlah.
dikala hati gundah seperti tak bertemu pacar. eaaaa. Sebuah sinar datang dari salah satu sudut rak buku begitu terang sampai aku tak bisa melihatnya. ternyata buku itu ada di rak itu yang sedari tadi aku lewati. hahahaha. akhirnya aku menemukannya. YESS. MERDEKA hahaha. GJ biarin. Yang penting gue kece dari lahir, ya beginilah sudah takdir.
ini lho buku yang kubicarakan
 "Bukan Untuk Dibaca" karya Deassy M. Destiani, buku ini bagus banget ternyata seperti yang diduga. Ada beberapa kisah yang benar-benar bsa membuatku menangis sampai mbeler-mbeler. aku tidak mengada-ada beneran deh. kapan-kapan aku ceritai isinya deh yang bisa membat aku menangis kalau aku sudah siap mengumbar aibku hahahaha.

TERIMAKASIH UNTUK TEMANKU R YANG TELAH MENGENALKAN BUKU INI KEPADAKU. TERIMAKASIH UNTUK MBAK DEASSY M. DESTIANI YANG TELAH MEMBUAT BUKU INI SEHINGGA AKU BISA MEMBACANYA =D

Sabtu, 04 Juni 2016

Pikiranku yang Tersesat

      Pada masa SMA aku hanyalah seorang anak pendiam yang tidak ikut kegiatan apapun. Bukan berarti aku malas namun harus diakui aku memang sedikit malas. Sedikit. Walau begitu aku selalu ingin ikut terlibat berbagai acara di sekolah. Aku ingin sibuk seperti teman-teman osisku yang lain, aku ingin sibuk seperti teman-teman sekelasku yang mengikuti ekskul ekskul lainnya namun kenapa aku selalu tidak betah untuk berdiam di suatu tempat. keadaanku yang seperti ini terkadang membuatku takut untuk ikut dalam sebuah organisasi apalagi jika sampai terlalu dalam aku masuk kedalamnya benar-benar membuatku takut. 
      Kini aku sudah kuliah di sebuah universita negeri di kota Malang. Aku sangat senang diterima di Universitas ini karena mengingat nilai UNAS ku yang huhuhuhu sungguh mengerikan, diterima di Universitas ini benar-benar suatu keberuntungan tersendiri hehehe. Saat aku masuk kuliah di Universitas ini aku benar-benar bersyukur dan banyak mencoba hal-hal baru. awal aku menjadi MABA (Mahasiswa Baru) aku mengikuti kegiatan di Fakultasku dimana kegiatan itu berlangsung selama satu bulan. Dalam kegiatan ini, peranku sebagai panitia. aku benar-benar senang dengan hal ini karena aku bisa melakukan apa yang ingin aku lakukan saat SMA yaitu sok sibuk hahahaha. sebenarnya bukan sok sibuk tapi benar-benar sibuk. aku bahkan harus mencuri-mencuri waktu di sela-sela waktu kuliah untuk bisa menjalankan tugasku dengan baik. Semua orang yang terlibat dalam kepanitian benar-benar harus mengatur jadwal mereka dengan baik. Aku benar-benar senang dengan kegiatan ini. Dari kegiatan ini aku bisa mengenal temanku dari kelas lainnya dan lebih dekat dengan kakak tingkat yang selalu memberikan bantuan kepadaku. Terima kasih para kakak tingkat.
      Dari kegiatan itu, aku mendengar bahwa di universitasku setiap maba wajib mengikuti satu kegiatan entah itu menjadi HMJ, BEM, DMF, atau yang diluar mereka seperti LSO maupun UKM. Disini aku mulai takut, jadi aku harus menjadi bagian dari salah satu organisasi tersebut. hatiku bimbang. Di kala itu aku berfikir lebih baik aku ikut menjadi HMJ saja. toh aku sudah banyak mengenal mas dan mbaknya serta HMJ kan masuk dalam fakultas dimana para dosen tahu organisasi itu namun, para UKM telah membuka pendafatarnnya dan ada satu UKM yang menarik perhatianku dan pendafataran UKM itu sudah mepet kalo aku tidak daftar maka aku... tapi akukan mau masuk ke HMJ. tunggu dulu bagaimana kalo aku tidak masuk di HMJ dan penerimaan anggota baru UKM itu sudah tutup. Akhhh... aku harus bagaimana. begitulah yang aku pikirkan dan rasakan. Akhirnya kakak tingkat ku menyarankan agar aku daftar di UKM itu dan akhirnya kau masuk di UKM itu dengan penuh perjuangan melewati berbagai diklat. Parahnya ketika HMJ membuka pendafataran aku menjadi tidak ada minat di HMJ, walau aku sudah mengikuti tes wawancara di wawancara terakhir aku  mengundurkan diri. Aku tidak mungkin menjalani keduanya dan aku tidak mungkin bisa mengkhianati salah satunya. Bayangkan ketika kamu sedang dilamar dua orang dimana salah satu orang itu memberikan kebebasan waktu saat menjawab dan satu lagi ingin mendengar jawabanmu saat itu. Hal ini benar-benar membingungkan, dan pada akhirnya aku tidak ingin mengkhianati yang telah aku terima di awal. Aku memilih UKM. awal di UKM itu aku nyaman, semuanya tampak ramah, tampak menyenangkan, berbagi hal bersama, namun aku mulai takut seperti biasa ketika aku sudah mulai masuk terlalu dalam pada suatu organisasi. Perasaan gelisah, takut, khawatir, membuatku bingung namun tetap aku menjalaninya. Aku benar benar benci hal seperti ini melanda diriku. Entah apa yang aku takutkan, entah apa yang aku bingungkan. Aku tak tahu.

Kamis, 05 November 2015

Pengantar

           Kehidupan ini seperti sebuah buku. Dimana kelahiran kita adalah cover depan buku dan kematian adalah cover belakang buku. Lembaran - lembaran di dalamnya adalah kehidupan sehari-hari kita. Setiap hari kita membuka lembaran baru dalam buku itu dan ketika berganti hari lain lembaran sebelumnya telah penuh dengan goresan cerita kita. Begitu banyaknya rasa yang akan tergambar dalam satu buku kehidupan. Selain itu begitu banyak kesempatan untuk kita memulai hari yang baru untuk cerita yang baru.